Tanya:
Saya akan menikah bulan depan. Calon ibu
mertua saya memiliki kekurangan yaitu bisu dan tuli, tapi anak-anaknya
normal, termasuk calon suami saya. Apakah nanti jika saya menikah dan
memiliki momongan, anak saya berkemungkinan bisu tuli juga seperti ibu
mertua saya?
Rima, 20 tahun
Jawab:
Hai Rima,
Tuli
bisa disebabkan oleh berbagai hal, bisa akibat faktor
genetik/keturunan, atau karena infeksi akibat virus pada ibu hamil
terutama di masa tiga bulan pertama, misalnya virus toxoplasma. Namun
hampir 50 persen anak-anak bisu tuli mendapatkan kondisi tersebut karena
keturunan.
Oleh karena itu perlu diketahui dahulu, apakah
penyebab bisu tuli pada mertua Anda adalah genetik atau bukan. Jika
bukan genetik, maka penyakit tuli ini tidak akan diturunkan kepada
anak-anaknya. Dari cerita Anda, di mana calon suami Anda dan semua
saudaranya normal, kemungkinan besar bisu tuli yang dialami mertua Anda
tidak bersifat genetik.
Tetapi jika kasus bisu tuli pada mertua
disebabkan faktor genetik, ada kemungkinan suami anda memiliki gen
pembawa bisu tuli dari ibunya (carier). Artinya, suami Anda tidak
mengalami bisu tuli, tetapi bisa saja mewariskan gen ini kepada
anak-anak Anda.
Supaya lebih pasti, sekarang sudah ada
pemeriksaan genetik untuk mengetahui gen seseorang. Mutasi dari
Connnexin gen 26/kromosom 13 adalah penyebab genetik yang paling sering
dari kondisi tuli.
Jadi
jika seorang bayi terlahir dalam keadaan tuli (hal ini bisa diketahui
dengan tes pendengaran yang bernama Bera), bayi ini merupakan kandidat
utama untuk dilakukan tes connexin 26. Mengapa perlu dilakukan tes ini
pada seseorang yang tuli? Karena, jika diketahui penyebab tuli, bisa
diketahui terapi dan penanganan apa yang akan diambil. Apakah berupa
implant koklea, atau dengan alat bantu pendengaran. Juga dapat diketahui
apakah tuli hanya bersifat sementara atau dalam waktu yang lama
(kronis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar