Sabtu, 29 Juni 2013

Inilah 10 Makanan Super untuk Penderita Diabetes DuniaFitnes.com

Memilih makanan yang tepat dan membuat perubahan pola makan sederhana ini dapat membantu Anda dalam mengontrol tingkat gula darah.
inilah 10 makanan untuk penderita diabetesYuk, simak 10 makanan super berikut ini seperti yang dikutip dari Zeenews.com:
1. Minyak zaitun : minyak zaitun sarat akan lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan, seperti asam oleat. Lemak ‘baik’ mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan membantu menjaga gula darah stabil dengan mengurangi resistensi insulin.
2. Gandum utuh : gandum utuh adalah makanan yang kaya serat dan nutrisi seperti magnesium, chromium, folat, dan asam lemak omega-3. Studi menunjukkan bahwa pola makan kaya gandum utuh dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
3. Susu bebas lemak dan yogurt : makanan ini tidak hanya sarat protein, tetapi juga kaya kalsium, yang membantu dalam penurunan berat badan. Orang yang mengonsumsinya secara teratur cenderung menjadi resisten insulin.
4. Kacang-kacangan : kacang mengandung lemak ‘baik’ yang tidak hanya membantu melawan penyakit jantung, tetapi juga membantu mengurangi resistensi insulin. Kacang juga kaya serat, magnesium, dan vitamin E.
5. Buncis : buncis adalah sumber serat yang baik dan kaya nutrisi. Sayuran ini memperlancar pencernaan dan menjaga tingkat gula darah setelah makan.
6. Ikan : ikan berlemak seperti salmon, tuna albacore, mackerel, halibut, dan ikan hering kaya akan asam lemak omega-3. Ikan membantu memperlancar arteri dan meningkatkan level trigliserida dan HDL pada penderita diabetes. Tapi ingat, jangan digoreng ya.
7. Dada ayam : makanan ini rendah lemak jenuh dan kalori. Setiap porsi dada ayam 3-ons tanpa kulit memiliki kandungan 142 kalori dan 3 gram lemak. Yang ini juga jangan dimasak goreng ya.
8. Buah berry: buah-buahan ini kaya antioksidan, vitamin, dan serat. Anthocyanin telah terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.
9. Jeruk : buah jeruk merupakan sumber yang kaya vitamin C yang bisa membantu menjaga jantung Anda dalam kondisi baik. Makanlah dalam bentuk buah utuh, bukan jus, karena lebih mampu dalam memperlambat penyerapan gula.
10. Sayuran berdaun hijau : sayuran jenis ini kaya akan nutrisi, rendah karbohidrat dan kalori. Studi menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau mampu menurunkan risiko diabet

Lima Cara Mengurangi Risiko Diabetes

Diabetes adalah jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh, karena jika tidak dijaga dengan baik, ia bisa memicu terjadinya penyakit berbahaya lainnya seperti gangguan jantung, gangguan ginjal, disfungsi ereksi bahkan kanker. Selain dipicu faktor keturunan, diabetes mellitus juga erat kaitannya dengan gaya hidup penderitanya. Contohnya adalah malas berolahraga dan tidak menerapkan pola makan yang sehat. Seringkali, diabetes lambat terdeteksi sehingga seringkali penyakit sudah terlanjur parah.

Diabetes dibagi menjadi tiga bagian. Diabetes tipe 1, terjadi saat sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi melawan bakteri dan virus berbahaya, justru menyerang dan menghancurkan insulin yang memproduksi sel-sel pankreas. Hal ini menjadikan jumlah insulin berkurang dan kadar gula dalam darah meningkat.

Pada diabetes tipe 2, insulin masih dapat diproduksi, namun jumlahnya tidak mencukupi atau tidak dapat digunakan dengan baik oleh tubuh. Kondisi ini disebut juga insulin resistan. Hal inilah menjadikan kadar gula dalam darah naik.

Yang ketiga ialah diabetes kehamilan. Selama masa kehamilan, plasenta memproduksi hormon tertentu. Hormon ini membuat sel-sel tubuh melawan insulin.

Kunci dalam pencegahan dan penanganan diabetes adalah dengan mengontrol asupan makanan kita, di samping rutin melakukan olahraga dan rutin mengecek kadar gula. Berikut beberapa cara sederhana untuk mencegah diabetes:


1. Olahraga.
Lakukan olahraga selama minimal setengah jam setiap hari, lima kali dalam seminggu. Olahraga dapat membantu menormalkan kadar gula darah dan menjaga berat badan.

2. Konsumsi beras merah.
Selain kaya akan serat, beras merah juga bisa mengurangi kerusakan pada pembuluh darah. Jadi Anda boleh mulai mengganti nasi putih dengan nasi merah. Memang banyak yang bilang rasa beras merah tidak seenak nasi putih, tapi demi kesehatan, tidak ada salahnya mencoba, kan?

3. Perbanyak konsumsi vitamin C.
Beberapa sumber dari vitamin C alami adalah brokoli, jeruk, dan stroberi. Jika dirasa kurang, barulah Anda bisa mengonsumsi suplemen tambahan. Konsultasikan lebih dulu dengan dokter mengenai dosis yang tepat bagi Anda.

4. Bumbu masak alami.

Sekitar dua puluh empat bumbu masak ternyata kaya akan antioksidan yang mampu mencegah peradangan yang juga terkait dengan penyakit diabetes. Antioksidan yang tertinggi ada pada kayu manis dan cengkeh.

5. Pilih makanan yang sehat.

Konsumsi makanan yang rendah lemak dan rendah kalori. Makanan yang kaya akan serat bisa membantu mengontrol kadar gula darah.

Istirahat yang cukup, mengelola stress dengan baik, dan segera berhenti merokok juga bisa membantu Anda agar terhindar dari diabetes.

Penelitian: Kopi Tak Menimbulkan Risiko Hipertensi

Kopi sering jadi musuh bagi orang-orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, termasuk penyakit jantung dan stroke. Namun, sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa tidak ada bukti kopi dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.
American Journal of Clinical Nutrition dalam jurnalnya melaporkan hasil penelitian setelah menggabungkan dengan studi sebelumnya, yang meneliti dengan responden 170.000 orang. "Kebiasaan minum kopi 3 cangkir sehari tidak ada kaitannya dengan peningkatan risiko hipertensi," kata Liwey Chen, peneliti dari Kesehatan Masyarakat Universitas Louisiana di New Orleans.
Tapi ini bukan berarti bahwa minum banyak kopi tidak memiliki risiko sama sekali. Risiko hipertensi bagi mereka yang minum 3 cangkir kopi sehari tentunya sedikit berbeda dari mereka yang minum kurang dari 3 cangkir.
"Menurut saya, kopi tidak menimbulkan risiko tekanan darah tinggi," kata Lawrence Krakoff, peneliti dari Mount Sinai Medical Center, New York.
Menurut Krakoff, hubungan antara kopi dan tekanan darah tinggi memang sulit untuk dijelaskan. Maka, efeknya pasti berbeda pada setiap orang. Latar belakang genetik juga bisa menentukan bagaimana reaksi orang terhadap kopi. Minum kopi dalam jumlah besar mungkin aman bagi seseorang. Tetapi justru bisa berbahaya bagi orang lain.

Cara Menyimpan Kopi Agar Awet


Menurut Coffe Specialist dari UKMI (Usaha Kita Makmur Indonesia), Andrew Susanto, Kopi tak perlu dikeluarkan dari kemasan kemudian dituangkan ke dalam stoples. “Buka kemasannya sedikit saja kemudian ditutup kembali rapat-rapat,” ujarnya.
Setelah itu, masukkan kemasan yang sudah ditutup itu ke dalam toples yang kedap udara, atau paling tidak penutup toples tersebut benar-benar rapat.
Menurutnya, dengan cara ini kopi akan semakin awet dan tahan lama. Ini karena udara yang kelua masuk semakin sedikit. Toples kopi tersebut ditaruh di dalam lemari dapur dengan suhu ruangan yang stabil, dan jangan masukkannya ke dalam lemari es karena bisa merusak karakteristik kopi.
Jika terpaksa membuka kemasan karena rusak atau tidak layak pakai, masukkan bubuk kopi ke dalam toples dan pastikan tutup toples betul-betul kedap udara. Kopi dengan penyimpanan yang baik bisa bertahan dua hingga tiga bulan.

Kopi Dapat Kurangi Risiko Diabetes

Minum kopi ternyata punya manfaat yang besar. Sebab, minum kopi dapat mengurangi risiko terjangkit diabetes.
"Konsumsi kopi, empat sampai lima cangkir sehari, dapat menurunkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang minum kadang-kadang atau tidak sama sekali," kata Peneliti, Senin (20/2).
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penurunan risiko diabetes ini bisa mencapai sekitar 30 persen. Penurunan signifikan ini akibat konsumsi rutin kopi berkafein ataupun bebas kafein.
Studi ini juga dilakukan oleh peneliti Eropa dari ahli kanker dan Gizi (EPIC). Hasilnya menunjukkan bahwa kopi tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kanker.
Dari penelitian, setidaknya didiagnosis ada 1.432 kasus diabetes tipe 2, sebanyak 394 serangan jantung, 310 kasus strok dan 1.801 kasus kanker. Sehingga, terbukti sebanyak 20-30 persen dengan minum kopi dapat mencegah diabetes tipe 2.
"Sebuah risiko lebih rendah, sekitar 20-30 persen, dapat mengurangi dari terjangkitnya diabetes tipe 2 dengan mengkonsumsi kopi. Itu baik yang berkafein ataupun yang tidak," kata sebuah laporan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

9 Sinyal Tubuh Kebanyakan Ngopi

Mengatasi rasa kantuk, mengonsumsi kafein merupakan cara terjitu. Namun, jangan biarkan tubuh menjadi pecandu kafein. Diantara banyak manfaat kafein, ternyata terdapat banyak efek negatif kebaikan kafein.
Agar Anda bisa menakar kadar kafein dalam tubuh, yuk kenali beberapa sinyal tubuh yang menandakan Anda kebanyakan mengonsumsi kafein.
Ingin Minum Soda Terus
Jika Anda tak bisa melewati hari tanpa diet coke, mungkin Anda kecanduan kafein. "Kandungan kafein dalam satu kaleng Diet Coke setara dengan segelas espresso," ujar David J. Clayton, MD. Selain dapat memicu penurunan energi, kandungan asam pada minuman bersoda bisa merusak enamel gigi jika diminum setiap hari. Batasi minuman soda hingga sekaleng saja sehari, lalu gosoklah gigi untuk membantu mengurangi efek erosi pada enamel gigi.
Berdebar-debar Tak Karuan
Jantung akan terasa berdebar-debar bila terlalu banyak minum kopi, karena dalam kadar tertentu kafein dapat mempengaruhi susunan saraf pusat di otak. Kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah sehingga tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi dan sakit jantung.
Urin berwarna Kuning Gelap
Warna kuning gelap pada urin merupakan tanda tubuh mengalami dehidrasi. "Kopi bersifat diuretik yang bisa menyebabkan dehidrasi karena memicu Anda untuk banyak mengeluarkan jumlah urin, sehingga mengakibatkan tubuh kehilangan banyak cairan," kata Amy Gross, MPH, RD, CDN, pakar diet klinis di New York Presbyterian Hospital. Namun, sebenarnya Anda tidak akan mengalami dehidrasi hanya dengan mengonsumsi kafein, bila mengonsumsinya tidak lebih dari 500 mg/hari. Jadi batasi konsumsi kopi, maksimal dua gelas per hari.
Selalu Gelisah
Tangan berkeringat, jantung berdebar-debar disertai perasaan gelisah adalah petunjuk bahwa Anda telah overdosis kafein. Kafein dapat memperburuk stres dan depresi karena mengganggu zat penenang kimia pada otak yang disebut adenosin. Kafein juga dapat bertindak sebagai stimulan yang memicu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan lebih banyak hormon stres seperti adrenalin. Hormon ini dapat meningkatkan denyut jantung dan membuat Anda lebih mudah cemas
Gangguan Pencernaan
Perut mulas dan rasa mual sering dikeluhkan saat minum kopi terlalu banyak. Kafein itu sendiri memang meningkatkan produksi asam di lambung. Coba hentikan dulu minum kopi untuk melihat apakah rasa tak nyaman tersebut mereda.
Berhalusinasi
Jika Anda sering mendengarkan suara aneh-aneh atau melihat sosok yang sebenarnya tidak terjadi, berarti Anda kelebihan mengonsumsi kafein. Sebuah penelitian di Inggris menyatakan bahwa orang yang minum kopi instan lebih dari 7 cangkir sehari mempunyai kemungkinan 3 kali lebih besar untuk berhalusinasi.
Sakit Kepala
Beberapa jenis obat sakit kepala menggunakan campuran kafein karena dalam jumlah sedikit senyawa ini memang memiliki khasiat anti nyeri. Namun efek sebaliknya bisa muncul jika dikonsumsi terlalu banyak, misalnya minum lebih dari 2-3 cangkir kopi espresso atau 5-6 cangkir kopi biasa setiap hari.
Insomnia
Efek samping paling umum dari minum kopi terlalu banyak adalah tidak bisa tidur. Bagi remaja atau orang paruh baya, efek ini mungkin hanya akan memicu rasa lelah namun bisa berdampak serius bagi kesehatan kaum lanjut usia.
Keringatan
Kopi meningkatkan produksi keringat dengan dua cara. Pertama, kafein merangsang sistem saraf pusat, yang mengaktifkan kelenjar keringat. Sehingga, makin tinggi kandungan kafein, makin banyak keringat yang diproduksi.

Waspada Konsumsi Minuman Manis!

Anda penggemar minuman manis? Ada baiknya mulai sekarang Anda lebih waspada karena riset terbaru menunjukkan, kebiasaan mengonsumsi minuman manis ternyata dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit jantung.
Menurut hasil penelitian terbaru yang dipresentasikan pada American Heart Association (AHA) Scientific Session 2011 di Orlando, Florida, AS, kaum Hawa yang mengonsumsi dua gelas atau lebih minuman manis setiap hari, bahkan jika mereka memiliki berat badan normal, mengalami peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Minuman manis yang dimaksud di sini adalah minuman seperti soda berkarbonasi atau air dengan tambahan gula.
Peneliti mengatakan, studi sebelumnya telah mengkaji dan menemukan hubungan antara minuman manis dan obesitas, lemak darah tinggi, hipertensi, dan diabetes tipe 2. Tetapi studi besar kali ini menunjukkan, ada hubungan antara minuman manis dan faktor risiko kardiovaskular, kata para peneliti.
Pimpinan riset, Dr Christina Shay, sekaligus asisten profesor dari University of Oklahoma Health Sciences Center di Oklahoma City membandingkan efek konsumsi minuman manis pada perempuan setengah baya dan perempuan berusia lebih tua.
Hasilnya menunjukkan, perempuan yang menenggak dua gelas atau lebih minuman manis setiap hari cenderung lebih mungkin memiliki ukuran pinggang lebih besar dan memiliki gangguan kadar glukosa puasa. Mereka juga hampir empat kali lebih mungkin mengalami peningkatan kadar trigliserida - jenis lemak darah yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Dalam sebuah pernyataan, Shay mengatakan, perempuan yang minum lebih dari dua gelas minuman manis sehari ukuran pinggangnya bertambah, tetapi belum tentu mengalami kenaikan berat badan.
"Kebanyakan orang berasumsi bahwa individu yang mengonsumsi banyak minuman pemanis memiliki peningkatan obesitas, yang pada gilirannya, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Meskipun hal itu benar, namun penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko untuk penyakit jantung dan stroke tetap ada bahkan jika perempuan tidak mengalami kenaikan berat badan," tambahnya.
Baca Juga :

Mineral Penting untuk Maksimalkan Fungsi Otot & Otak

Kalium adalah mineral ketiga yang paling banyak ditemukan di dalam tubuh manusia. Secara umum, mineral ini berperan dalam pencegahan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah seperti, stroke, tekanan darah, rasa cemas dan stres.
Mineral-Penting-untuk-Maksimalkan-Fungsi-Otot-&-Otak Kalium atau potasium juga berperan penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot. Kalium dimanfaatkan oleh sistem saraf otonom (SSO), yang merupakan pengendali detak jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya.
Kalium ditemukan di hampir seluruh tubuh dalam bentuk elektrolit dan banyak terdapat pada saluran pencernaan. Sebagian besar kalium tersebut berada di dalam sel, sebagian lagi terdapat di luar sel. Mineral ini akan berpindah secara teratur dari dan keluar sel, tergantung kebutuhan tubuh.
Beberapa manfaat kalium antara lain :
  1. Mengendalikan Kontraksi Otot
    Di dalam tubuh, kalium biasanya bekerja sama dengan sodium atau natrium (Na) dalam mengatur keseimbangan muatan elektrolit cairan tubuh. Keseimbangan ini dijaga dengan menyesuaikan jumlah asupan kalium dari makanan dan jumlah kalium yang dibuang. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, kalium juga bekerja bersama natrium untuk sistem saraf yaitu dengan meneruskan pesan ke otak serta mengatur kontraksi otot.
  2. Mendukung Proses Metabolisme
    Kalium juga turut berperan dalam proses metabolisme tubuh dengan cara mempercepat oksidasi yang diperlukan tubuh untuk melepas dan membuang lemak dari dalam tubuh. Hasilnya,berat badan ideal bisa dipertahankan dan buang air kecil menjadi lancar.
  3. Mencegah Pengerasan Pembuluh Darah
    Kalium menjaga aliran darah dalam tubuh tetap lancar dengan cara memperlambat proses pengerasan pembuluh darah. Terutama yang mengarah ke organ jantung. Seperti kita ketahui bersama bahwa pengerasan pembuluh darah dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, kalium berperan penting dalam menjaga flesibilitas pembuluh darah.
  4. Membersihkan Pembuluh Darah
    Kolesterol jahat dalam lemak dapat menyumbat pembuluh darah dan menghentikan aliran darah menuju jantung. Kalium merupakan salah satu mineral penting yang dapat mengikis kolesterol dan toksin yang menyumbat pembuluh darah, sehingga darah bisa mengalir dengan lancar.
  5. Membantu Penyerapan zat Gizi
    Keberhasilan Anda berdiet juga tidak terlepas dari peran kalium, karena penyerapan nutrisi makanan sangat dipengaruhi oleh kadar kalium dalam tubuh. Kalium bertindak sebagai ‘magnet’, sehingga penyerapan sari-sari makanan dan O2 dapat terserap lebih efektif dalam sel.
  6. Mengoptimalkan Fungsi Otak
    Kalium berperan penting dalam menjaga konduktivitas elektrolit di otak yang akan mempengaruhi fungsi otak secara keseluruhan. Baik dalam proses optimalisasi memori ataupun proses belajar. Gangguan otak, seperti epilepsi, diketahui berhubungan dengan kadar kalium di otak.

Bahaya! Membersihkan Telinga Terlalu Dalam

Mengorek telinga. Hmm, pasti nikmat rasanya. Namun awas, Anda harus hati-hati melakukannya. Jangan gara-gara ingin telinga bersih, justru organ pendengaran kita rusak.
Bagaimana agar telinga kita bersih dan tetap sehat? Dokter pesialis telinga hidung tenggorokan dari Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Ulin Banjarmasin, dr Achmad Rofi'I Sp THT menyarankan jika tak ada masalah telinga jangan diapa-apakan.
Menurutnya, membersihkan telinga sampai masuk ke telinga tengah sangatlah dilarang dan berbahaya.
"Untuk memasukkan cutton bud ketelingan tidak boleh karena bisa mendorong kotoran telinga ke dalam, cutton bad hanya untuk membersihkan di luar atau di daerah yang keliatan saja," bebernya, kepada Banjarmasin Post (grup Tribunnews.com).
Karena jika sampai masuk ke dalam selain kotoran telinga bisa jadi menumpuk bisa juga menyebabkan infeksi karena dinding telinga atau tulang sangat tipis. Dan ini bisa menyebabkan infeksi.
Menurut Rofi"I, telinga ada perlindungan sendiri yakni bulu-bulu disaluran depan telinga. Bulu-bulu ini lah fungsinya mengeluarkan kotoran telinga.

Selain Kebutaan, Diabetes Juga Sebabkan Tuli

Selama bertahun-tahun, para penderita diabetes sudah diperingatkan bahwa penyakitnya itu bisa menyebabkan kebutaan. Namun menurut penelitian terbaru, diabetes bahkan memiliki risiko lain yang mengkhawatirkan, yakni lebih mungkin untuk kehilangan pendengaran.
Selain-Kebutaan,-Diabetes-Juga-Sebabkan-TuliPenelitian asal Jepang ini telah menemukan bahwa masalah pendengaran jauh lebih sering terjadi pada penderita diabetes dibandingkan orang yang sehat, bahkan ketika faktor-faktor lain seperti penuaan dan lingkungan yang bising diperhitungkan.
Penulis utama penelitian, Chika Horikawa dari Niigata University, mengatakan: “Kami menemukan bahwa orang dengan diabetes memiliki prevalensi lebih dari 2 kali lebih tinggi dari gangguan pendengaran dibandingkan orang yang tanpa diabetes.”
Beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara diabetes dan gangguan pendengaran, tetapi temuan mereka tidak konsisten. Hubungan ini juga terjadi antara gangguan pendengaran dan kondisi lain seperti demensia dan depresi.
“Hubungan antara gangguan pendengaran dan diabetes masih kontroversial, namun diyakini bahwa dari waktu ke waktu, kadar glukosa darah tinggi dapat merusak pembuluh [yang menyebabkan gangguan pendengaran]” ujar Horikawa, seperti dikutip Dailymail.
Diperkirakan bahwa glukosa itu bisa merusak saraf dan jaringan di telinga, yang mengurangi kemampuan untuk mendengar.
“Hasil penelitian kami mengusulkan bahwa pasien diabetes harus melakukan tes screening untuk tuli dari usia dini, dibandingkan dengan penderita non-diabetes, dalam upaya pencegahan dari beberapa masalah kesehatan lainnya seperti depresi dan demensia, yang disebabkan oleh gangguan pendengaran,” kata Horikawa. (dan)

Ini Alasan Kenapa Harus Minum Kopi

Dibalik semua efek negatif yang ditimbulkan dari pengonsumsian kopi secara berlebihan, seperti insomnia, ternyata kopi memiliki sifat unik, yaitu mengandung antioksidan yang lebih kuat dibandingkan makanan lain.
Dalam sebuah penelitian, manfaat kopi yang diminum dengan sedikit gula bisa memberikan efek positif yang lebih banyak daripada efek negatifnya. Berikut ini beberapa manfaat unik yang bakal Anda dapatkan dari mengonsumsi kopi.
Menurunkan risiko diabetes tipe 2
Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa, para penikmat kopi tanpa gula memiliki risiko rendah terkena diabetes tipe 2. Menurut sebuah hasil penelitian, wanita menopause yang minum setidaknya 4 cangkir kopi sehari mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 hinga 50 persen.
Peneliti dari Huazhong University of Scince and Technology menemukan sedikitnya tiga kandungan senyawa alami terkandung dalam kopi, yaitu kafein, asam kafeik dan asam klorogenik. Tiga senyawa inilah yang berjasa menangkal perkembangan racun dari protein terkait risiko diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, namun senyawa dalam kopi bekerja untuk mencegah proses produksi sel insulin dari kehancuran. Bahkan, manfaat kopi decaffein (kopi dengan kadar kafein rendah) bekerja lebih baik menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Konsumsi kopi juga meningkatkan kadar protein yang disebut hormon seks pengikat globulin dalam darah (sex hormone binding globulin/SHBG), yang memberikan perlindungan terhadap diabetes tipe 2 pada orang yang memiliki jenis tertentu dari mutasi genetik.
Melawan sel kanker
Menurut Prof. Takayuki Shibamoto, ahli toksikologi lingkungan dari Universitas California, Amerika, menyatakan kopi yang baru diseduh akan memproduksi antioksidan yang penting untuk kesehatan. Para peneliti mengatakan bahwa antioksidan dapat merusak DNA dan membran-membran sel sehingga dapat menyebabkan kanker.
Pada tahun 2011, peneliti Harvard menemukan bahwa perempuan yang minum beberapa cangkir kopi sehari memiliki risiko lebih rendah terkena kanker endometrium (kanker rahim).
Penelitian lain pada tahun 2011 di Harvard menunjukkan, pria yang mengkonsumsi 6 cangkir kopi sehari, memiliki 60 persen lebih rendah terkena kanker prostat, dan 20 persen lebih rendah terkena jenis dari kanker prostat.
Selain itu, beberapa penelitian sebelumnya juga mengaitkan minum kopi dengan penurunan risiko kanker usus besar, kanker dubur, kanker mulut dan kanker kerongkongan.
Kopi mengandung ratusan senyawa kimia, seperti senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan penanda untuk proses kerusakan peradangan.
Methylpyridinium, senyawa antioksidan yang sangat aktif karena proses pemanggangan biji kopi, ditemukan hampir dalam semua kopi. Bahkan espresso memiliki 2-3 kali jumlah senyawa antikanker.
Menurunkan risiko demensia
Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan perubahan otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Tetapi para ilmuwan belajar lebih banyak tentang faktor risiko demensia dan kebiasaan minum kopi hangat tampaknya dapat menurunkan risiko.
Orang yang mengonsumsi 3-5 cangkir kopi sehari 65 persen lebih rendah untuk mengembangkan demensia. Para peneliti percaya sifat antioksidan dari kopi dapat bekerja untuk mengurangi bentuk demensia vaskular. Minum kopi sudah dikenal melindungi terhadap diabetes tipe 2, penyakit kronis yang meningkatkan risiko demensia.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan efisiensi penghalang darah otak, menggagalkan efek negatif dari kolesterol tinggi pada fungsi kognitif. Ada juga kemungkinan bahwa peminum kopi memiliki lebih banyak energi dan bergerak lebih. Peneliti menunjukkan bahwa olahraga juga merupakan pelindung terhadap demensia.
Melindungi dari penyakit Parkinson
Kopi membantu menurunkan risiko penyakit Parkinson bagi kaum pria. Pria yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi berkafein setiap hari memiliki risiko 25 persen lebih rendah dari Parkinson, dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi atau sedikit minum kopi.
Awalnya, peneliti tidak yakin jika kafein cukup bermanfaat melindungi pria dari parkinson. Namun, sebuah riset menemukan sebuah gen yang disebut GRIN2A, yang tampaknya melindungi penikmat kopi dari serangan penyakit Parkinson.
Cegah risiko depresi
Menurut sebuah hasil penelitian, mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko depresi. Para peneliti dari Harvard School of Public Health melaporkan, orang yang minum 4 cangkir kopi atau lebih setiap hari memiliki risiko 20 persen lebih rendah mengalami depresi. Sementara orang yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi sehari memiliki risiko 15 persen lebih rendah.
Ada juga beberapa bukti bahwa kopi melindungi pria dari depresi. Kafein dalam kopi dapat meningkatkan energi dan mood meski dalam jangka pendek. Para peneliti Harvard juga melihat penurunan serupa pada orang depresi yang mengonsumsi minuman ringan berkafein.

Fakta Tersembunyi Softdrink

oftdrink atau minuman ringan bersoda, memang enak dan terasa segar apalagi kalau dingin. Hanya saja dibalik kesegaran yang ditawarkannya minuman ini sangat berisiko.
Softdrink mengandung zat pewarna buatan, berbau kimia karbonat, asam fosfat, pemanis, bahan pengawet dan kafein. Kandungan gulanya rata-rata sebesar 8-12 sendok teh, jumlah yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Agar tidak penasaran dan bisa menjaga kesehatan sejak sekarang, berikut fakta-fakta tersembunyi dari kenikmatan sebotol Softdrink:
1. Menguras kadar air dalam tubuh.
Softdrink seperti diuretik yang malah menghisap kadar air didalam tubuh. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam softdrink dapat diatasi dengan cara meminum 8-12 gelas air untuk setiap botol softdrink yang diminum.
2. Tidak bisa menghilangkan rasa haus
Ini disebabkan softdrink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke dalam tubuh kita terus - menerus akan menyebabkan dehidrasi seluler kronis, sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat serius.
3. Menghancurkan mineral penting dalam tubuh
Softdrink terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung (kekurangan magnesium), osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi.
4. Dapat membersihkan karat
Softdrink bisa membersihkan karat pada bumper mobil dan benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya.
5. Mempengaruhi pencernaan.
Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat.

Tips Sehat Atasi Mabuk Minuman

Minum minuman keras tentunya bisa membuat seseorang mabuk. Efek yang ditimbulkan, seperti sakit kepala, mual hingga perut kembung, memang tak enak.


Berikut ini beberapa tips sehat untuk mengatasi efek mabuk akibat terlalu banyak minum.

Rehidrasi tubuh Anda

Etanol yang terkandung dalam minuman alkohol mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi, yang memicu timbulnya sakit kepala, mulut kering dan kelelahan. Mengonsumsi 500 ml air putih setelah minum minuman alkohol dan sebelum beranjak tidur sangat dianjurkan. Cairan ini akan membantu menghidrasi tubuh serta meningkatkan jumlah elektrolit dan kadar glukosa dalam darah.

Kurangi Kafein

Sebagian orang percaya kalau kafein bisa mengobati sakit kepala dan migrain akibat mabuk. Sayangnya, kafein juga memiliki efek dehidrasi pada tubuh yang justru meningkatkan masalah sakit kepala dan migrain Anda. Dibanding minum secangkir kopi, lebih baik Anda minum segelas jus segar untuk menetralkan rasa nyeri di kepala.

Makan

Setelah puas bersulang semalaman, bangun tidur di pagi hari dengan kepala berat pasti rasanya tak enak. Untuk mengatasinya, carilah makanan berkarbohidrat yang bisa membawa level tekanan gula darah normal kembali. Pisang juga layak dijadikan cemilan. Pisang mengandung beberapa zat yang dapat menetralisir perut Anda dalam waktu singkat.

Tidur
Alkohol mengacaukan kelenjar pituitari saat Anda minum yang berakibat pada siklus tidur. Seberapa parahnya mabuknya, Anda hanya butuh tidur. Bila Anda bisa langsung tidur setelah berpesta minuman, itu bagus! Bila tidak, coba untuk tidur pada keesokan pagi atau siang harinya.

Olahraga
Beberapa jenis olahraga berat seperti cardio, bisa membantu memompa darah yang membuat tubuh lebih cepat mensirkulasikan darah melalui ginjal dan hati. Hal ini akan membuat tubuh semakin cepat mengeluarkan efek alkohol dari tubuh.

Jika ingin menghindari efek dari alkohol, cara tersehat adalah dengan menjauhi miras dan sejenisnya. Mencegah jauh lebih baik, terutama bagi kesehatan Anda.

Dr Aaron Michelfelder dari Loyola University Stritch School of Medicine di Chicago juga menambahkan bahwa mabuk dapat menyebabkan kerusakan otak. Oleh karena itu, perlu bagi seseorang untuk memikirkan minuman apa yang ingin dikonsumsinya.

Haus Bikin Bad Mood

Pastinya Anda pernah mengalami mood yang tiba-tiba turun?
Tahukah Anda apa penyebabnya? Penelitian terbaru menemukan penyebab mood yang mendadak berubah itu.
Temuan yang dipublikasikan dalam journal of Nutrition yang dikutip melalui Time, Rabu (1/2) ini mengungkapkan bahwa kekurangan asupan air dalam tubuh bisa membuat seseorang mengalami perubahan suasana hati.
Peneliti Amerika Serikat menganalisis hubungan antara dehidrasi dengan pengaruh suasana hati, konsentrasi dan kemampuan mental seseorang.
Peneliti merekrut 25 relawan wanita dengan kondisi hidrasi berbeda-beda. Beberapa di antaranya mendapat asupan air yang cukup sedangkan sisanya diminta untuk dalam kondisi dehidrasi ringan.
Untuk mencapai kondisi dehidrasi ringan, relawan diminta untuk melakukan olahraga dan mengonsumsi obat diuretik yang membuang cairan tubuh. Selanjutnya, relawan menjalani tes pengaruh dehidrasi terhadap mood dan kemampuan kognitif mereka.
Hasilnya ditemukan wanita yang sedikit minum air putih cenderung mengalami gejala-gejala kelelahan seperti sakit kepala, susah fokus, mood berantakan. Bahkan risiko tersebut juga ditemukan pada kondisi dehidrasi paling ringan, yakni saat cairan tubuh hanya berkurang satu persen.
Meskipun pria tidak dimasukkan dalam penelitian ini, peneliti meyakini kemungkinan hasilnya juga sama. Peneliti juga menyarankan jika Anda merasa lelah, kesal dan sensitif, segeralah minum air putih dingin atau minuman lain yang menyegarkan, terutama setelah olahraga. Namun, hindarilah pengkonsumsian minuman beralkohol dan mengandung kafein, yang bersifat mengurangi cairan tubuh.
Untuk mengetahui Anda sedang mengalami dehidrasi, coba cek urin Anda. Jika warnanya lebih pekat, itu pertanda Anda sedang kekurangan cairan dan harus segera minum air.

Apakah Bisu Tuli Menurun Pada Anak Cucu?

Tanya:
Saya akan menikah bulan depan. Calon ibu mertua saya memiliki kekurangan yaitu bisu dan tuli, tapi anak-anaknya normal, termasuk calon suami saya. Apakah nanti jika saya menikah dan memiliki momongan, anak saya berkemungkinan bisu tuli juga seperti ibu mertua saya?
Rima, 20 tahun

Jawab:
Hai Rima,

Tuli bisa disebabkan oleh berbagai hal, bisa akibat faktor genetik/keturunan, atau karena infeksi akibat virus pada ibu hamil terutama di masa tiga bulan pertama, misalnya virus toxoplasma. Namun hampir 50 persen anak-anak bisu tuli mendapatkan kondisi tersebut karena keturunan.

Oleh karena itu perlu diketahui dahulu, apakah penyebab bisu tuli pada mertua Anda adalah genetik atau bukan. Jika bukan genetik, maka penyakit tuli ini tidak akan diturunkan kepada anak-anaknya. Dari cerita Anda, di mana calon suami Anda dan semua saudaranya normal, kemungkinan besar bisu tuli yang dialami mertua Anda tidak bersifat genetik.

Tetapi jika kasus bisu tuli pada mertua disebabkan faktor genetik, ada kemungkinan suami anda memiliki gen pembawa bisu tuli dari ibunya (carier). Artinya, suami Anda tidak mengalami bisu tuli, tetapi bisa saja mewariskan gen ini kepada anak-anak Anda.

Supaya lebih pasti, sekarang sudah ada pemeriksaan genetik untuk mengetahui gen seseorang. Mutasi dari Connnexin gen 26/kromosom 13 adalah penyebab genetik yang paling sering dari kondisi tuli.

dr. Fresia JuwitasariJadi jika seorang bayi terlahir dalam keadaan tuli (hal ini bisa diketahui dengan tes pendengaran yang bernama Bera), bayi ini merupakan kandidat utama untuk dilakukan tes connexin 26. Mengapa perlu dilakukan tes ini pada seseorang yang tuli? Karena, jika diketahui penyebab tuli, bisa diketahui terapi dan penanganan apa yang akan diambil. Apakah berupa implant koklea, atau dengan alat bantu pendengaran. Juga dapat diketahui apakah tuli hanya bersifat sementara atau dalam waktu yang lama (kronis).

Bahaya Membersihkan Kuping dengan Cotton Bud

Tanya:
Telinga saya sering sekali gatal. Kadang kena goncangan saja rasanya gatal. Akhirnya saya gunakan cotton-bud (hampir setiap hari) untuk membersihkan kuping saya. Apa penyebab gatal ini ya, Dok? Apakah telinga saya sensitif atau ada gejala penyakit tertentu?
Indra

Jawab:
Hai Indra,

Gatal pada telinga merupakan salah satu tanda adanya gangguan di telinga, yang bisa berupa:
1. Infeksi saluran telinga luar
2. Alergi
3. Kotoran di telinga

Infeksi saluran telinga luar yang disebabkan jamur, dalam istilah medis dikenal dengan nama otomikosis. Penyakit ini sering ditemui di negara tropis seperti Indonesia.

Telinga terdiri dari daun telinga, telinga bagian luar, tengah, dan dalam. Sepertiga bagian telinga luar mengandung kelenjar yang menghasilkan serumen atau ear wax yang menciptakan suasana asam, sehingga bakteri dan jamur tidak dapat hidup. Serumen yang menipis atau terdesak terlalu dalam bisa menyebabkan kondisi liang telinga luar menjadi basa. Hal ini nantinya menyebabkan jamur dapat tumbuh subur.

Oleh karena itu, hindari penggunaan sabun untuk membersihkan telinga, dan hindari membersihkan liang telinga sendiri dengan cotton bud, karena dapat menyebakan kotoran telinga makin terdesak ke dalam dan ada risiko iritasi pada telinga akibat mengorek terlalu keras dan dalam.

Dalam keadaan normal, telinga mempunyai mekanisme untuk membersihkan dengan sendirinya, karena serumen dan serpihan kulit telinga akibat pergantian sel akan menuju bagian terluar telinga dengan sendirinya. Biasanya dokter hanya menganjurkkan untuk membersihkan daun telinga dan lubang terluar.

Selain infeksi, gatal juga bisa disebabkan karena reaksi alergi dan adanya kotoran telinga. Gatal akibat reaksi alergi biasanya tidak hanya pada telinga saja. Biasanya akan muncul pula reaksi alergi lain seperti kulit yang kemerahan dan gatal ataupun mata menjadi bengkak.

dr. Fresia JuwitasariSaran saya hentikan pemakaian cotton bud dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis THT untuk pemeriksaan telinga secara langsung.

Mendeteksi Telinga Berdengung yang Berbahaya

Tanya:
Dok, telinga saya sering berdengung, ini normal atau tidak? Apa yang harus saya lakukan? Karena ini lumayan  menganggu pendengaran saya. Terima kasih sebelumnya.
Nova

Jawab:
Dear Nova,

Gejala telinga berdengung dalam istilah medis disebut sebagai tinnitus. Tinnitus umumnya didefinisikan sebagai adanya persepsi suara berdenging di dalam telinga atau kepala, dan hal ini tidak berhubungan dengan adanya sumber suara dari luar. Kebanyakan orang umumnya pernah mengalami hal seperti ini selama beberapa kali sepanjang hidupnya.

Tinnitus dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kondisi normal hingga keadaan yang membutuhkan terapi secara medis atau bahkan operasi. Tinnitus atau telinga berdengung yang tidak normal umumnya harus dicurigai jika Anda mendapati gejala-gejala ebagai berikut:

- Telinga berdenging yang disertai dengan berkurangnya kemampuan pendengaran.
- Telinga berdengung yang bersifat pulsatile (berdenyut seirama dengan denyut jantung).
- Telinga berdengung yang disertai perubahan sifat atau kepribadian seseorang.

Pada keadaan-keadaan di atas, dicurigai terjadi gangguan atau problem medis yang cukup signifikan sehingga memang harus segera diperiksakan ke dokter spesialis THT. Keadaan telinga berdengung yang timbul secara tiba-tiba dan terjadi hanya di salah satu sisi telinga saja (sebelumnya tidak ada/tidak pernah terjadi sebelumnya), juga sebaiknya diperiksakan ke dokter THT untuk melihat apakah terjadi gangguan fungsi pendengaran pada telinga tersebut.

dr. JanfrionalPada kondisi Anda, berhubung kondisinya sudah sangat mengganggu, maka untuk menentukan apakah jenis tinnitusnya normal atau tidak, maka sebaiknya diperiksakan saja ke dokter THT. Dari pemeriksaan dokter akan dapat diketahui secara pasti dan jelas tentang sifat dari tinnitus tersebut. Bila normal, maka tidak membutuhkan pengobatan secara khusus.

5 Minuman Sehat Pengganti Air Putih

Kelelahan terkadang membuat tubuh mengalami dehidrasi. Meneguk segelas air putih bisa menjadi cara terbaik untuk menghidrasi tubuh. Sayangnya, tidak semua orang menyukai minum air putih. Tak jarang, orang lebih memilih minuman manis atau berelektrolit yang dipercaya mampu mengembalikan ion tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi.

Namun, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi minuman tersebut. Seperti dilansir Boldsky, Senin (27/2), ada beberapa minuman pengganti air putih yang baik ketika dehidrasi melanda.

Air Kelapa

Air kelapa muda merupakan alternatif mengatasi dehidrasi terbaik bagi tubuh dan sangat aman untuk dikonsumsi sepanjang hari. Air kelapa juga banyak mengandung berbagai mineral baik, seperti kalium, kalsium, natrium, belerang, fosfor dan klorida.

Minuman ini juga bermanfaat sebagai diuretik, yaitu sangat efektif untuk memperlancar pengeluaran air seni, diare dan heart burn. Selain itu, air kelapa juga tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak, sehingga lebih bernutrisi jika dibandingkan dengan susu.

Buttermilk


Buttermilk merupakan susu sisa setelah lemak diangkat dari susu kental. Susu sisa ini sangat dianjurkan bagi penderita gangguan lambung, karena susu ini bekerja untuk menetralkan asam yang dikeluarkan oleh lambung dan mendinginkan perut. Selain itu, buttermilk merupakan sumber kalsium, riboflavin, dan vitamin.

Kandungan asam dari buttermilk juga melawan bakteri dan kuman. Untuk mengontrol diare, cobalah minum buttermilk dipadukan dengan sedikit garam, tiga hingga empat kali sehari.

Jus dari Buah-buahan Citrus

Segelas jus lemon yang segar atau kemasan merupakan cara terbaik untuk mendapatkan energi secara instan. Minuman ini juga mengandung banyak vitamin dan antioksidan yang dapat menyegarkan tubuh yang lelah.

Sup

Sup hangat setiap hari menjadi cara tersehat untuk mengembalikan cairan dalam tubuh. Makanan ini juga mengandung vitamin komplit, mineral dan pembangkit energi. Sayuran rebus yang terdapat didalamnya juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan dapat mengenyangkan perut.

Popsicles

Popsicles merupakan air jus yang dibekukan dan bisa dijadikan alternatif terbaik sebagai pengganti air. Di dalam es krim terkandung 60-65 persen air. Jadi, ketika Anda merasa kelelahan dan haus, Anda boleh memakan eskrim yang dapat meningkatkan energi dan membantu menyingkirkan rasa lapar.

Biar Tidak Gampang Sakit, Cukupi 3 Mineral Ini

Tantangan dalam kehidupan, baik itu pekerjaan, pendidikan, dan masalah ekonomi yang kerap muncul sebagai bentuk permasalahan hidup bisa menjadi penyebab stres berkepanjangan.
Biar-Tidak-Gampang-Sakit,-Cukupi-3-Mineral-Ini Kondisi ini tentu menjadi ujian bagi kesehatan tubuh, mengingat daya tahan tubuh cenderung menurun saat berada dalam kondisi stres. Hasilnya, tubuh jadi gampang sakit dan tidak bisa menjalankan aktivitas secara optimal.
Selain membutuhkan vitamin dan istirahat cukup, tubuh juga membutuhkan mineral penting saat berada dalam kondisi stres. Berikut 3 di antaranya:

Kalsium

Kalsium secara luas telah diakui memiliki manfaat dalam tubuh Anda untuk membantu pertumbuhan dan juga menjaga tulang dan gigi agar tetap kuat. Selain itu, kalsium juga ternyata memiliki manfaat lain bagi tubuh yang tidak diketahui oleh banyak orang, seperti:
  • Membantu perluasan otot dan pembuluh darah
  • Membantu pembekuan darah
  • Membantu sekresi hormon dan enzim
  • Sebagai pengirim pesan melalui sistem saraf.
Tubuh Anda tidak dapat memproduksi kalsium sendiri. Untuk mendapatkannya, Anda harus memasukkan makanan berkalsium ke dalam daftar diet Anda. Pastikan Anda mengonsumsi cukup kalsium, jika asupan kalsium Anda tidak tercukupi, maka tubuh Anda mengambil cadangan kalsium dari tulang dan gigi. Seiring waktu, kekurangan kalsium membuat tulang anda rapuh, keropos, mudah patah, dan bahkan Anda terancam kondisi serius yang dikenal sebagai osteoporosis.
Beberapa sumber kalsium yang bisa Anda konsumsi adalah, susu, keju, yogurt, sayuran berdaun hijau, jenis ikan tertentu, termasuk salmon dan sarden, kedelai dan olahannya dan masih banyak lagi. Anda juga bisa mendapatkan kalsium dari suplementasi kalsium yang banyak beredar di pasaran.

Magnesium

Magnesium sangat penting untuk kesehatan jantung Anda. Kebutuhan tubuh Anda untuk magnesium jauh lebih banyak daripada kalsium. Hebatnya, tubuh Anda menggunakan magnesium untuk lebih dari 300 reaksi biokimia! Mineral ajaib ini bermanfaat untuk:
  • Membantu mengontrol kontraksi dan relaksasi otot jantung dan otot lainnya
  • Mempertahankan fungsi saraf normal, dan mengatur kadar gula darah
  • Membantu tubuh Anda memproduksi protein dan energi
  • Mempertahankan tulang yang kuat dan untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan asupan magnesium yang cukup adalah dengan mengonsumsi sayuran terutama yang berwarna hijau tua, seperti bayam. Sumber magnesium lainnya termasuk almond, kacang mete, dan kedelai.

Kalium

Seperti halnya kalsium dan magnesium, kalium telah terbukti dapat membantu melawan tekanan darah tinggi. Kalium diklasifikasikan sebagai elektrolit ketika sudah berada di dalam tubuh. Kalium membantu tubuh Anda melakukan proses metabolisme. Fungsi kalium antara lain:
  • Membantu menciptakan protein dan memecah karbohidrat dalam tubuh anda
  • Membantu pembangunan dan pertumbuhan otot tubuh yang tepat
  • Membantu mengatur keasaman darah Anda
  • Berperan penting dengan fungsi setiap jaringan, sel tunggal, dan organ di seluruh tubuh Anda.
Kalium dapat ditemukan dari hampir semua jenis daging, seperti daging ayam dan beberapa jenis ikan seperti salmon, cod, dan sarden.
Bagi Anda yang vegetarian, sayuran juga merupakan sumber kalium yang baik termasuk brokoli, kacang polong, tomat, kentang, ubi jalar, dan kedelai. Beberapa buah-buahan juga mengandung kalium, antara lain: jeruk, melon, pisang, kiwi, plum, dan aprikot.
Mineral merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh untuk memaksimalkan fungsi dan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, pastikan 3 mineral penting di atas selalu ada dalam menu makan Anda. Salam sehat. (dan)

Cara Jitu dan Aman Ciptakan Mood dan Pompa Semangat

Tahukah Anda, secara fisiologis, menghirup aroma wangi parfum mampu menstimulasi bagian otak yang menganalisa rasa dan menyimpan kenangan emosional? Nah, dari sini fungsi organ lain seperti keseimbangan denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, tingkat stres dan juga hormon ikut terpengaruh. Hebat, bukan?
Indera penciuman kita terhubung dengan sistem saraf yang bisa mempengaruhi mood, perasaan, serta memori akan sesuatu pengalaman dalam setiap momen kehidupan. Jadi bisa disimpulkan, mengapa ada hari ketika Anda merasa pusing dengan bau parfum tertentu, atau justru merasa relaks setelah mencium aroma tertentu, merasa lebih giat bekerja saat berada di lingkungan yang menebar wewangian tertentu.

Namun, tak semua orang cocok dengan wangi parfum. Rasa mual dan pusing adalah pengaruh dari kandungan alkohol di dalam parfum. Solusinya? Mereka yang tak menyukai aroma parfum lebih memilih lotion, atau body spray yang berbahan dasar air sebagi pilihan alternatifnya. Selain lebih aman, wanginya pun dirasa lebih lembut. Nah, ada satu lagi solusi yang lebih praktis, tapi cukup efektif untuk membangkitkan mood, yaitu pelembut pakaian. Aromanya bisa tercium sepanjang hari karena menempel di busana yang kita pakai, tanpa efek mual dan pusing karena wanginya samar dan tidak menyengat seperti parfum. Selebihnya, tinggal Anda memilih wangi apa yang cocok untuk mood atau acara tertentu. Berikut panduan praktisnya:
1. Tingkatkan konsentrasi dan memompa semangat

Untuk memompa semangat kerja di hari Senin, tampil penuh percaya diri saat presentasi di depan klien, atau Anda butuh konsentrasi tinggi untuk ujian atau mengerjakan tugas akunting yang butuh diselesaikan cepat : coba pelembut pakaian yang mengandung basil, lemon, peppermint, dan rosemary. Terapkan pada blazer kerja Anda, kemeja, bahkan skarf atau dasi yang Anda pakai ke kantor.
2. Menaikkan mood riang, ringan dan santai

Untuk menciptakan mood yang riang, hari terasa dilalui lebih ringan, dan relaks, untuk menemani mood bersantai, atau suasana berlibur: cypress, neroli, rose, sandalwood, dan vetiver.  Sebaiknya diterapkan pada busana berbahan katun atau lainnya yang menyerap keringat. Boleh juga diterapkan ke pakaian renang, bila Anda ingin bersantai sambil berjemur dan merasa relaks. Atau di kain pelapis saat Anda memanjakan diri dengan pijat di spa.
3. Menciptakan mood romantis dan perasaan seksi

Untuk menciptakan suasana kencan romantis, membuat pasangan lebih mesra, serta mood yang dapat membuat suasana hati Anda terasa seksi dan cantik: coba pelembut pakain yang mengandung aroma aroma lavender, vanilla, musk, Cendana, amber, atau melati. Coba terapkan pada busana yang akan Anda kenakan saat berkencan, pakaian dalam atau lingerie, dan baju tidur.
4. Mengusir stres dan mengurangi insomnia

Untuk membantu Anda relaks, membuat Anda tidur lebih pulas dan nyenyak, atau membantu mengurangi stres: Coba pelembut pakaian yang mengandung: Bergamot, Rose, Sandalwod, Mandarin, Grapefruit dan Melati. Coba terapkan pada piyama, baju tidur dari katun, selimut, sprei, dan sarung bantal, hingga bed cover yang Anda gunakan.
5. Meringankan rasa letih dan penat karena lembur

Untuk meringankan rasa letih Anda saat bekerja lembur, menyegarkan pikiran yang lelah, atau usai beraktivitas berat atau olahraga yang banyak menguras tenaga: coba pelembut pakaian yang mengandung aroma citrus, aroma buah anggur, atau aroma lemon. Coba terapkan pada busana yang Anda pakai untuk beraktivitas atau justru usai pulang kerja, dan setiap kali usai mandi sore, pilih busana yang sudah dicuci dan diberi pelembut beraroma ini.

5 Rempah Pedas yang Bikin Sehat

Rempah-rempah yang sudah digunakan selama berabad-abad ini tak hanya dijadikan bumbu masakan, namun juga berkhasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Berikut beberapa rempah yang mujarab bagi kesehatan, yang dilansir melalui Times of India, Selasa (28/2).
Bubuk Cabai, membantu mengurangi nyeri sendi. Penelitian menunjukkan bahwa capsaicin yang ditemukan dalam cabai memiliki efek anti-peradangan yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri rematik. Studi terbaru yang dimuat di Journal of Obesity mengungkapkan cabai juga membantu meningkatkan oksidasi lemak yang meningkatkan energi dan mempercepat kerja sistem saraf, sehingga bermanfaat menurunkan berat badan Anda.
Kayu Manis, melindungi dari risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Sebuah penelitian telah menemukan bahwa setengah sendok teh kayu manis dapat menurunkan glukosa darah, kolesterol, trigliserida.
Bawang Putih, meningkatkan kesehatan jantung Anda. Mengonsumsi bawang putih dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida rata-rata hingga 10 persen.
Cengkeh, minyak cengkeh merupakan pengobatan terkenal untuk mengatasi sakit gigi. Minyak cengkeh juga bersifat antiseptik yang menjadikannya obat kumur terbaik. Bahan utama dalam minyak adalah eugenol, yang bersifat sebagai anti-peradangan, sehingga dapat meringankan kekakuan dan rasa sakit akibat arthritis. Rempah-rempah ini membantu memperlancar saluran pencernaan.
Jahe, mengandung antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap penyakit, seperti penyakit berkaitan dengan hidung dan perut kembung dalam sistem pencernaan. Jahe juga menjadi alternatif pengobatan yang baik untuk mengatasi rasa mual, yang berkaitan dengan kehamilan dan mabuk perjalanan.

5 Energi dari Panca Indera

Pejamkan mata Anda sebentar, tajamkan kelima panca indera Anda, dan rasakan dengan sungguh-sungguh apa yang Anda dengar, lihat, sentuh, bau, dan rasa.
  1. Suara
    Musik merupakan pembangkit semangat dan motivasi yang sempurna sehingga mampu mendorong dan menemani Anda beraktivitas. Musik juga yang mampu menjadi teman Anda beristirahat dan bersantai sesudah beraktivitas seharian. Karenanya, sangat disarankan juga untuk mendengarkan musik sebelum, saat, dan sesudah latihan.
    Tak ada musik, maka suara orang-orang terdekat atau hewan peliharaan kesayangan Anda juga mampu memberi aura positif yang sama seperti musik. Hasil penelitian menunjukkan, otak mengeluarkan hormon oxytocin yang mampu membantu mengurangi stress dan mengatur ulang energi tubuh.
  2. Sentuhan
    Segera mandi setelah bangun tidur di pagi hari pasti akan menyegarkan dan membangkitkan semangat Anda. Hal tersebut karena sentuhan air dengan kulit tubuh mampu merangsang dan mengaktifkan pikiran dan energi tubuh Anda. Hal yang hampir sama juga Anda peroleh saat berpelukan dengan kekasih, keluarga, atau teman-teman di sekitar Anda. Aura positifnya akan “membangunkan” energi Anda seketika.
  3. Pandangan
    Menatap berbagai obyek berwarna cerah juga mampi membangkitkan energi. Saat orang melihat benda-benda berwarna kuning, lembayung (violet), atau oranye, maka alam bawah sadar energi tubuhnya akan bangkit. Salah satu sebabnya adalah warna cerah terasosiasi dengan warna buah-buahan yang memiliki citra segar. Memandang foto-foto liburan Anda bersama orang-orang terdekat juga mampu membangkitkan energi yang sama.
  4. Aroma
    Sama halnya dengan bagaimana respon indera penciuman Anda ketika mencium bau buah-buahan segar, hujan pertama setelah lama kemarau, aroma kopi, menthol, bunga taman, atau bahkan rumput yang dipotong, maka alam bawah sadar energi Anda akan muncul seketika. Itulah mengapa jogging outdoor, trekking di pegunungan, atau sekedar jalan santai di taman kota terasa sangat menyenangkan.
  5. Rasa
    Yang terakhir tentu saja energi yang muncul saat indera pengecap Anda merasakan segarnya jeruk, manisnya pisang, atau buah-buahan segar lainnya. Makanan segar dan alami akan memberi rasa yang segar saat dikecap lidah Anda sehingga mampu membangkitkan energi tubuh.

Wow, Wanita Ini Miliki Pendengaran Supersonic

Menjadi orang diatas normal dengan kelebihan yang dimilikinya ternyata tak membuat manusia senang. Pasalnya seorang ibu bernama Julie Redfern memiliki kondisi telinga yang langka. Ia pun dapat mendengar suara-suara aneh yang berasal dari dalam tubuhnya. Tentunya hal ini membuatnya merasa frustasi.
Bahkan, yang paling menghebohkan dirinya, ia pun dapat mendengar gerakan matanya. Suaranya mendesis dari cairan tubuhnya yang bergerak. Ia juga mampu mendengar gerakan detak jantungnya, atau goyangan pada otak.
“Ini membuatku sangat frustasi bisa mendengar segala sesuatu. Tidak seorang pun ingin mendengar suara pada tubuh mereka terus-menerus,” ungkap Julie seperti dilansir dari The Sun.
Julie pun mengakui kalau dirinya memiliki kondisi langka seperti itu sejak tahun 2006 silam. Kemudian tak berselang lama, ia mulai menghindari makanan renyah seperti apel dan keripik karena suara yang ditimbulkan sangat bising saat ia makan.
“Itu adalah hal yang mengerikan, saya benar-benar bisa mendengar mereka bergerak, menggaruk, dan itu sangat aneh,” terang Julie.
Akhirnya Julie memeriksakan kondisinya itu ke Manchester Royal Infirmary untuk menjalani MRI dan CT scan. Pihak kedokteran mengatakan kondisi yang langka ini disebut sindrom Superior Canal Dehiscence (SCD). Kondisi SCD ini disebabkan oleh lubang-lubang kecil di telinga bagian dalam yang memungkinkan cairan bocor ke otak.
Julie berencana untuk melakukan operasi untuk memperbaiki kerusakan pada telinganya itu, meskipun risiko tuli dan cacat wajah akan dialaminya.
“Saya tidak bisa merasakannya lagi sudah cukup tujuh tahun ini merasa terganggu. Saya tahu ketika saya memiliki telinga yang lain, maka saya akan sembuh. Tetapi, saya akan kehilangan kemampuan untuk mendengar hal-hal kecil yang aneh,” terang ibu tiga anak tersebut.

Mana yang Lebih Ampuh Usir Pedas: Air Hangat atau Air Dingin?

Anda makan mi bakso dengan kuah pedas favorit. Atau lahap menyantap ayam taliwang dan ikan bumbu rica-rica yang pedasnya menggigit. Saat kepedasan, yang mana yang Anda minum: air putih dingin dengan es batu, atau air hangat dari teko?

Untuk menjawab pertanyaan tentang temperatur air seperti apa yang lebih efektif mengusir pedas, kita harus tahu dulu apa yang menyebabkan mulut kita bereaksi panas dan kepedasan saat menyantap cabai.

Menurut dokter Emmanuel Ventri Gunawan, "Cabai mempunyai zat yang dapat mengiritasi lapisan mukosa pada tenggorok dan kerongkongan, sehingga usai menyantap makanan pedas tenggorok terasa kering dan nyeri."

Diuraikan lebih lanjut, lapisan mukosa pada tenggorok dan kerongkongan lebih sensitif dibanding mukosa esofagus (lambung). Akibatnya ketika ada rangsangan zat kimia seperti yang ada pada cabai, akan ada mekanisme pertahanan tubuh untuk mengurangi luas paparan bahan iritatif tersebut. Caranya, pembuluh darah di mukosa akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga luas permukaan mukosa memendek.

Vasokonstriksi menjadikan mukosa pada tenggorok dan kerongkongan kekurangan suplai oksigen.

Faktor lainnya, lanjut dr. Ventri, sel mukosa yang mengalami iritasi akibat zat cabai memicu peradangan sehingga tenggorokan terasa lebih panas dan kering.

 “Nah, saat kita minum air hangat setelah makan pedas, terjadi pelebaran pembuluh darah di mukosa tersebut. Dampaknya, suplai oksigen dan makanan dari pembuluh darah ke sel mukosa kembali lancar. Pelepasan mediator inflamasi dari sel mukosa juga berkurang,” jelasnya. Inilah yang membuat pasien merasa tenggorokannya kembali enak.

Oleh karena itu, saran dr. Ventri, ada baiknya minum air hangat setelah mengonsumsi makanan pedas. Sebab, air hangat bersifat melebarkan pembuluh darah.

“Minum air dingin akan memperlama efek dari makanan pedas. Dengan minum air dingin, pembuluh darah di mukosa tenggorok dan kerongkongan menyempit. Jadi suplai oksigen malah lebih lambat,” papar alumnus Universitas Atmajaya ini.

Jumat, 28 Juni 2013

Tugas Pengolahan Citra

Tugas Pegolahan citra  "Mesran.Net"


Listing Program

Public Class Form1
    Dim gambar As Bitmap

    Private Sub OpenCitraToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles OpenCitraToolStripMenuItem.Click
        OFD.Filter = "BMP|*.bmp|JPG|*.jpg"
        OFD.ShowDialog()

        If OFD.FileName = "" Then Exit Sub
        Pic1.Image = Image.FromFile(OFD.FileName)
        gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
    End Sub

    Private Sub SaveCitraToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles SaveCitraToolStripMenuItem.Click
        SFD.Filter = "JPG|*.jpg|BMP|*.bmp"
        SFD.ShowDialog()
        If SFD.FileName = "" Then Exit Sub
        If SFD.FilterIndex = 1 Then
            gambar.Save(SFD.FileName, System.Drawing.Imaging.ImageFormat.Jpeg)
        End If
    End Sub

    Private Sub GrayscaleToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles GrayscaleToolStripMenuItem.Click
        Dim Pb, Pc As Integer
        Dim Rt, Vm, Vh, Vb As Double
        With gambar
            For Pb = 0 To .Height - 1
                For Pc = 0 To .Width - 1
                    Vm = .GetPixel(Pc, Pb).R
                    Vh = .GetPixel(Pc, Pb).G
                    Vb = .GetPixel(Pc, Pb).B
                    Rt = (Vm + Vh + Vb) / 3
                    .SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(Rt, Rt, Rt))
                Next
                Pic2.Image = gambar
                Pic2.Refresh()
            Next
        End With
    End Sub

    Private Sub NegatifToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles NegatifToolStripMenuItem.Click
        Dim Pb, Pc As Integer
        Dim vM, vH, vB As Double
        With gambar
            For Pb = 0 To .Height - 1
                For Pc = 0 To .Width - 1
                    vM = 255 - .GetPixel(Pc, Pb).R
                    vH = 255 - .GetPixel(Pc, Pb).G
                    vB = 255 - .GetPixel(Pc, Pb).B
                    If vM <= 0 Then vM = 0
                    If vB <= 0 Then vB = 0
                    If vH <= 0 Then vH = 0
                    .SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(vM, vH, vB))
                Next
                Pic2.Image = gambar
                Pic2.Refresh()
            Next
        End With
    End Sub

    Private Sub BrigthnessToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BrigthnessToolStripMenuItem.Click
        Dim Pb, Pc As Integer
        Dim vM, vH, vB As Double
        With gambar
            For Pb = 0 To .Height - 1
                For Pc = 0 To .Width - 1
                    vM = .GetPixel(Pc, Pb).R + 5
                    vH = .GetPixel(Pc, Pb).G + 5
                    vB = .GetPixel(Pc, Pb).B + 5
                    If vM > 255 Then vM = 255
                    If vB > 255 Then vB = 255
                    If vH > 255 Then vH = 255
                    .SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(vM, vH, vB))
                Next
                Pic2.Image = gambar
                Pic2.Refresh()
            Next
        End With
    End Sub

    Private Sub DefaultGambarToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles DefaultGambarToolStripMenuItem.Click
        gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
    End Sub

    Private Sub KeluarToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles KeluarToolStripMenuItem.Click
        End
    End Sub

    Private Sub BinerToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BinerToolStripMenuItem.Click
        Dim Pb, Pc As Integer
        Dim rata, vM, vH, vB As Double
        With gambar
            For Pb = 0 To .Height - 1
                For Pc = 0 To .Width - 1
                    vM = .GetPixel(Pc, Pb).R
                    vH = .GetPixel(Pc, Pb).G
                    vB = .GetPixel(Pc, Pb).B
                    rata = (vM + vH + vB) / 3
                    If (rata < 128) Then
                        vM = 0
                        vH = 0
                        vB = 0
                    Else
                        vM = 255
                        vH = 255
                        vB = 255
                    End If
                    .SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(vM, vH, vB))
                Next
                Pic2.Image = gambar
                Pic2.Refresh()
            Next
        End With
    End Sub

    Private Sub RotateToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles RotateToolStripMenuItem.Click
        Dim Pb, Pc As Integer
        Dim vM, vH, vB As Double
        Dim gambar3 As Bitmap = New Bitmap(Pic1.Image)
        With gambar
            For Pb = .Height - 1 To 0 Step -1
                For Pc = .Width - 1 To 0 Step -1
                    vM = .GetPixel(Pc, Pb).R
                    vH = .GetPixel(Pc, Pb).G
                    vB = .GetPixel(Pc, Pb).B
                    gambar3.SetPixel(.Width - 1 - Pc, .Height - 1 - Pb, Color.FromArgb(vM, vH, vB))
                Next
                Pic2.Image = gambar3
                Pic2.Refresh()
            Next
        End With
        gambar = gambar3
    End Sub

    Private Sub SmoothingToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles SToolStripMenuItem.Click
        Dim MF(2, 2) As Double

        'MaskFilter.Show()
        'matriks Filter
        '  0 1 2
        '0 a b c
        '1 d e f
        '2 g h i

        'Filter smoothing
        MF(0, 0) = 1 / 9 'a
        MF(0, 1) = 1 / 9 'b
        MF(0, 2) = 1 / 9 'c

        MF(1, 0) = 1 / 9 'd
        MF(1, 1) = 1 / 9 'e
        MF(1, 2) = 1 / 9 'f

        MF(2, 0) = 1 / 9 'g
        MF(2, 1) = 1 / 9 'h
        MF(2, 2) = 1 / 9 'i

        gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
        Pic2.Image = gambar
        Dim tempbmp As New Bitmap(Pic1.Image)
        Dim DX As Integer = 1
        Dim DY As Integer = 1
        Dim Red As Integer, Green As Integer, Blue As Integer

        With gambar
            For i = DX To .Height - DX - 1
                For j = DY To .Width - DY - 1
                    'proses matriks filter
                    'point(j,i)*e --> titik tengah
                    Red = CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(1, 1)
                    Green = CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(1, 1)
                    Blue = CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(1, 1)
                    'proses titik tetangga
                    'point(j-1,i-1)*a--> MF(0,0)--> titik kiri atas
                    If j - 1 < 1 And i - 1 < 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(0, 0))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(0, 0))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(0, 0))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i - 1).R) * MF(0, 0))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i - 1).G) * MF(0, 0))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1, i - 1).B) * MF(0, 0))
                    End If
                    'point(j,i-1)*b --> MF(0,1) --> titik atas
                    If i - 1 < 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(0, 1))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(0, 1))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(0, 1))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i - 1).R) * MF(0, 1))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i - 1).G) * MF(0, 1))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i - 1).B) * MF(0, 1))
                    End If
                    'point(j+1,i-1)*c --> MF(0,2) --> titik kanan atas
                    If j + 1 > .Width - DY - 1 And i - 1 > 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(0, 2))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(0, 2))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(0, 2))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i - 1).R) * MF(0, 2))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1, i - 1).G) * MF(0, 2))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1, i - 1).B) * MF(0, 2))
                    End If
                    'point(j-1,i)*d --> MF(1,0) --> titik kiri
                    If j - 1 < 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(1, 0))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(1, 0))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(1, 0))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i).R) * MF(1, 0))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i).G) * MF(1, 0))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1, i).B) * MF(1, 0))
                    End If
                    'point(j+1,i)*f --> MF(1,2) --> titik kanan
                    If j + 1 > .Width - DY - 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(1, 2))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(1, 2))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(1, 2))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i).R) * MF(1, 2))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1, i).G) * MF(1, 2))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1, i).B) * MF(1, 2))
                    End If
                    'point(j-1,i+1)*g --> MF(2,0) --> titik kiri bawah
                    If j - 1 < 1 And i + 1 > .Height - DX - 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(2, 0))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(2, 0))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(2, 0))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i + 1).R) * MF(2, 0))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i + 1).G) * MF(2, 0))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1, i + 1).B) * MF(2, 0))
                    End If
                    'point(j,i+1)*g --> MF(2,1) --> titik bawah
                    If i + 1 > .Height - DX - 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(2, 1))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(2, 1))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(2, 1))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i + 1).R) * MF(2, 1))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i + 1).G) * MF(2, 1))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i + 1).B) * MF(2, 1))
                    End If
                    'point(j+1,i+1)*h --> MF(2,2) --> titik kanan bawah
                    If j + 1 > .Width - DY - 1 And i + 1 > .Height - DX - 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(2, 2))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(2, 2))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(2, 2))
                    Else
                        Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i + 1).R) * MF(2, 2))
                        Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1, i + 1).G) * MF(2, 2))
                        Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1, i + 1).B) * MF(2, 2))
                    End If
                    'normalisasi
                    If Red < 0 Then
                        Red = 0
                    Else
                        If Red > 255 Then
                            Red = 255
                        End If
                    End If
                    If Green < 0 Then
                        Green = 0
                    Else
                        If Green > 255 Then
                            Green = 255
                        End If
                    End If
                    If Blue < 0 Then
                        Blue = 0
                    Else
                        If Blue > 255 Then
                            Blue = 255
                        End If
                    End If

                    'simpan warna hasil smoothing ke point j,i
                    gambar.SetPixel(j, i, Color.FromArgb(Red, Green, Blue))
                Next
                If i Mod 10 = 0 Then
                    Pic1.Invalidate()
                    Me.Text = Int(100 * i / (Pic1.Image.Height - 2)).ToString & "%"
                    Pic1.Refresh()
                End If
            Next
        End With
        Pic1.Refresh()
        Me.Text = "Proses Smoothing Image berhasil"
    End Sub

    Private Sub ContrastToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ContrastToolStripMenuItem.Click
        gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
        Pic2.Image = gambar
        Dim tempbmp As New Bitmap(Pic1.Image)
        Dim DX As Integer = 1
        Dim DY As Integer = 1
        Dim Red, Green, Blue As Integer
        Dim X, Y As Integer
        Dim tc As Integer
        tc = 5

        With tempbmp
            For X = DX To .Height - DX - 1
                For Y = DY To .Width - DY - 1
                    Red = CInt(.GetPixel(Y, X).R)
                    Green = CInt(.GetPixel(Y, X).G)
                    Blue = CInt(.GetPixel(Y, X).B)
                    'Grey = (Red + Green + Blue) / 3 'konversi warna pada pixel Y,X ke grey
                    Red = Red * tc
                    Blue = Blue * tc
                    Green = Green * tc
                    If (Red > 255) Then
                        Red = 255
                    End If
                    If (Blue > 255) Then
                        Blue = 255
                    End If
                    If (Green > 255) Then
                        Green = 255
                    End If
                    gambar.SetPixel(Y, X, Color.FromArgb(Red, Green, Blue))
                Next
                If X Mod 10 = 0 Then
                    Pic1.Invalidate()
                    Pic2.Refresh()
                End If
            Next
        End With
    End Sub

    Private Sub DerajatToolStripMenuItem2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles DerajatToolStripMenuItem2.Click
        Dim rgb As Image
        rgb = Pic2.Image
        If rgb IsNot Nothing Then rgb.RotateFlip(RotateFlipType.Rotate270FlipY)
        Pic2.Image = rgb
    End Sub

    Private Sub DerajatToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles DerajatToolStripMenuItem.Click
        Dim rgb As Image
        rgb = Pic2.Image
        If rgb IsNot Nothing Then rgb.RotateFlip(RotateFlipType.Rotate270FlipX)
        Pic2.Image = rgb
    End Sub

    Private Sub DerajatToolStripMenuItem1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles DerajatToolStripMenuItem1.Click
        Dim rgb As Image
        rgb = Pic2.Image
        If rgb IsNot Nothing Then rgb.RotateFlip(RotateFlipType.Rotate180FlipY)
        Pic2.Image = rgb
    End Sub
End Class